Friday, June 8, 2012

Bibliotheca Alexandrina : The legendary library

Saya tidak ingin membahas bagaimana asal muasal perpustakan tertua di dunia ini berdiri, karena kita bisa dengan mudah mencarinya di search engine. Yang ingin saya soroti adalah peran hadirnya sebuah perpustakaan bagi peradaban dunia. Ya.. pada masa kejayaannya, Bibliotheca Alexandrina adalah pusat rujukan dari ilmu pengetahuan dunia. Bagaimana itu bisa terjadi? Kuncinya ada pada perhatian penguasa, pemegang kebijakan, pembuat keputusan. Betapa pada saat itu para penguasa Mesir begitu bersemangat untuk memajukan ilmu pengetahuan dan perpustakaannya. 


Bahkan dari sebuah sumber yang saya baca, Raja mesir membelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Ia juga memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah-naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya. Tetapi sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu, dan memulangkan salinannya.

Meski saat-saat kelam itu sangat memilukan, dimana perpustakaan ini pernah kehilangan hampir seluruh isi koleksinya, lalu mati selama berabad lamanya, tapi kemudian lagi-lagi sang pemegang kekuasaan, pemerintah Mesir bersama UNESCO memprakarsai untuk membangun kembali perpustakaan legendaris ini dengan memakan biaya US$ 220 juta. US 120 juta di tanggung pemerintah Mesir. Hingga akhirnya perpustakaan itu kembali berdiri dengan megah dan uniknya.


Lalu puluhan tahun setelahnya, pada masa-masa pasca revolusi Mesir di tahun 2011, dukungan Bibliotheca Alexandrina memiliki peran yang cukup signifikan sebagai pikiran dan jiwa bagi masyarakat Mesir yang baru dengan mengadakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan revolusi. Menjembatani berbagai dialog pemikiran untuk membangun kembali Mesir menjadi negara yang lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa perpustakaan yang diberi perhatian penuh oleh penguasanya akan mampu berperan besar bagi kehidupan bangsa dan negara tempatnya berada.






Sumber :
http://ilmuperpustakaan.wikispaces.com/file/view/perpustakaan+tugas.pdf
http://www.scribd.com/doc/72222555/Peran-Bibliotheca-Alexandrina-dalam-Mendukung-Revolusi-Mesir-2011
http://indonesiabuku.com/?p=8236

No comments:

Post a Comment